Vaksinasi

Pada hari Kamis, tanggal 1 Juli 2021 kami sekeluarga memutuskan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sesuai arahan pemerintah. Vaksinasi dilakukan pagi hari dengan peserta yang cukup banyak, namun syukurnya tempat melakukan vaksinasi cukup luas jadi tetap dapat melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. Setelah tiba giliran kami untuk melakukan vaksinasi, saya yang terlebih dahulu mendapatkan giliran dibanding keluarga saya, memperhatikan dengan seksama proses dan urutannya untuk kemudian dapat saya informasikan ke keluarga.

Prosesnya antara lain :

  • Pendataan diri dan penyerahan KTP
  • Pengecekan suhu tubuh dan tekanan darah
  • Baru kemudian melakukan vaksinasi

Saya memilih untuk memberikan tangan kiri saya untuk disuntik agar apabila sakitnya berkelanjutan tidak mengganggu aktivitas saya yang lebih mengandalkan tangan kanan. Setelah vaksinasi dilakukan, maka akan diberikan form untuk mengambil surat keterangan vaksin di tempat lainnya dalam area tersebut. Setelah mendapatkan surat keterangan vaksin, kami segera bergegas pulang dan menjalani rutinitas seperti biasa.

Awal Gejala Covid-19

Tanpa disangka dua hari setelah melakukan vaksin, badan saya merasa tidak baik seperti akan mengalami demam. Dan benar saja keesokan paginya badan saya meriang dan panas tubuh mencapai 38.9 derajat celcius. Disamping mengalami demam, saya juga merasakan ngilu yang begitu sangat pada sepasang kaki.

Dengan meminum obat demam(paracetamol) akhirnya setelah 3 hari panas tubuh saya berangsur membaik dan normal. Karena belum adanya kecurigaan tentang sakit yang saya alami, keluarga merawat saya tanpa ada kekhawatiran dan menganggap hanya demam biasa. Setelah sekitar hari kelima dari mengalami demam, satu persatu orang tua saya juga ikut mengalami demam dan sampai disinipun kami belum menaruh curiga kepada sakit yang kami alami.

Akhirnya adik laki-laki saya mengaku tidak dapat mencium bau seperti biasanya, sehingga memeriksakan diri melalui test swab PCR ke Puskesmas. Dua hari kemudian hasil swab keluar, dan hasilnya positif. Menyusul anggota keluarga lain juga ikut melakukan test swab, dan semua positif kecuali adik perempuan saya. Adik perempuan saya tidak tinggal serumah bersama kami, melainkan tinggal bersama suaminya. Kemungkinan adik perempuan saya negatif covid karena menjaga kondisi dengan baik serta meminum vitamin yang diperlukan. Itu adalah kesalahan saya meremehkan efek setelah vaksin tanpa menjaga kondisi tubuh dengan baik.

Memulai isolasi mandiri (isoman)

Lalu kami memutuskan untuk isoman selama dua minggu di rumah bersama-sama. Keputusan untuk melakukan isoman di rumah adalah gejala covid yang kami alami masih terbilang gejala ringan, dan menurut pemahaman saya rumah sakit hanya untuk gejala sedang dan berat.

Melakukan isoman bukan hal yang mudah bagi saya karena harus mampu merawat diri sendiri dan orang tua secara bersamaan sampai kondisi kami membaik. Saya sangat bersyukur memiliki keluarga besar dan teman-teman yang begitu perhatian dengan memberikan semangat, bahkan makanan, vitamin dan obat untuk kami sekeluarga agar cepat membaik seperti semula.

Karena semua dalam kondisi tidak baik, tentu saja tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa yaitu memasak, membersihkan rumah, dan hal lainnya. Tapi beruntungnya kami tiap pagi selalu dikirimkan makanan oleh adik perempuan dari paman saya sehingga kami bisa sarapan di pagi dan siang hari. Tidak jarang juga saya menggunakan jasa pemesanan makanan melalui aplikasi agar variasi makanan lebih banyak sehingga menambah selera makan.

Resep yang saya gunakan untuk melawan Covid-19

Dengan aktif melakukan komunikasi kepada saudara atau kerabat yang mengerti tentang covid, saya mendapat resep beberapa jenis obat atau vitamin yaitu :

  • Vitamin C, D4, Zinc. Berfungsi untuk menjaga daya tahan serta membantu tubuh untuk lebih optimal mendapatkan manfaat dalam melakukan jemur pagi
  • Paracetamol dan antibiotik untuk mengurangi demam
  • Obat maag, gerd apabila mengalami penyakit tersebut karena akan bergejala seperti batuk atau muntah ketika pola makan yang kurang bagus ketika mengalami sakit. Untuk anggota keluarga yang susah makan, bisa diakali dengan pemberian makan lebih sering namun dengan porsi sedikit. Misalkan cukup memberikan 3 atau 4 sendok makan tapi dilakukan setiap 2 jam sekali
  • Obat batuk pengencer dahak, saya menggunakan ambroxol dan fluimucil, tergantung yang mana lebih cocok untuk tiap orang
  • Minyak kayu putih yang dipercaya dapat memproteksi paru-paru. Usapkan pada hidung dan dada beberapa kali sehari. Bisa juga digunakan sebagai pengganti essential oil pada diffuser. Untuk penggunaan diffuser, cukup 10 tetes untuk takaran 1 gelas belimbing (200ml)
  • Air rebusan lemon ditambah irisan/parutan jahe dan ditambah madu untuk daya tahan tubuh

Apa itu Saturasi Oksigen?

Saturasi oksigen adalah besarnya kadar oksigen di dalam darah. Untuk dapat mengecek kadar oksigen dalam darah dapat digunakan dengan alat oximeter. Alat ini penting dan menurut saya wajib memilikinya karena dari hasil tersebut kita dapat mengetahui apakah perlu dibawa ke rumah sakit atau cukup di rumah.

Berikut keterangan dari hasil cek kadar oksigen :

  • 95-100 : Kadar oksigen normal
  • 93-94 : Kadar oksigen sedang, perlu perbaiki posisi tidur untuk meningkatkan kadar oksigen
  • <92 : Pasien harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis

Saya sempat khawatir karena kadar oksigen orang tua sempat mencapai 88 turun dari hari-hari sebelumnya. Tapi karena mempertimbangkan kondisi psikis orang tua ketika harus dirawat di rumah sakit, saya berusaha agar kadar oksigen dapat meningkat di hari berikutnya.

Saya berpikiran apabila hari-hari berikutnya turun kembali dan kondisi orang tua terlihat tidak bagus, barulah akan saya rujuk untuk dirawat di rumah sakit. Tetapi syukurnya hari berikutnya tidak turun, walaupun tetap sekitar 88-90 selama 2 hari. Makan, pengobatan, berjemur, dan udara ruangan lebih saya perhatikan sehingga syukurnya 3-4 hari berikutnya beranjak normal mencapai di atas 90. Di hari-hari berikutnya naik kembali sampai 94-98 dan bertahan seperti itu dan tentunya hal ini sangat melegakan.

Setelah kurang lebih 2 minggu akhirnya kondisi kami mulai lebih baik, namun belum bisa beraktifitas seperti biasa karena masih belum 100% fit. Saya kami merasakan tubuh benar-benar fit setelah 1 bulan lamanya. Syukurnya kami sekeluarga hanya mengalami covid dengan gejala ringan sehingga cukup isoman di rumah saja sudah cukup untuk bisa sembuh.

Kesimpulan

Ada hal-hal yang dapat saya simpulkan dari kejadian ini yaitu :

  • Apabila melakukan vaksinasi, pastikan jaga kondisi tubuh dengan pola makan dan istirahat yang baik. Minum juga vitamin C untuk lebih menjaga kesehatan tubuh.
  • Kalau berpergian ke tempat umum, jangan sekali-kali menyentuh wajah jika tangan belum dirasa bersih. Hal ini yang sangat berpotensi untuk mengalami penularan covid-19
  • Tetap jalankan protokol kesehatan(prokes) sesuai arahan dari pemerintah

Sedikit doa dari saya, semoga yang mengalami covid-19 semoga cepat diberikan kesembuhan dan kesehatan, dan yang tidak/belum mengalami semoga selalu dihindarkan dari virus ini dan senantiasa diberikan kesehatan.

“Harta sejati adalah kesehatan, bukan emas dan perak”. -Mahatma Gandhi

Bayu Kandukeswara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *